
“Sadarkah kita, bila kita dikasihi Tuhan?” demikian perkataan Pdt. Fritz Yohanes Dae Panny, S.Si dalam kotbah yang disampaikannya, minggu, 25 April lalu. Dalam kotbah dengan tema “Berharga di Mata Tuhan” ini, Pdt. Fritz mengajak jemaat GKJ Manahan untuk menghargai bumi sebagai ciptaan Allah. Tidak hanya dalam rangka hari Bumi yang diperingati dalam ibadah minggu ini, akan tetapi juga supaya penghargaan atas ciptaan Allah itu menjadi gaya hidup keseharian jemaat.
GKJ Manahan Surakarta memang selalu mengadakan ibadah peringatan hari Bumi setiap tahun. Tahun 2010 ini, ibadah diawali dengan perarakan Pendeta dan Majelis dengan membawa bibit tanaman dan air untuk ditanam sebagai simbolisasi bahwa jemaat GKJ Manahan adalah jemaat yang peduli lingkungan. Penanaman dilakukan setelah perenungan, yang mana dalam perenungan itu jemaat diajak untuk menyadari bahwa dampak kerusakan lingkungan telah nyata, maka perlu pula upaya nyata untuk melestarikan lingkungan.
Lebih lanjut dalam kotbahnya yang didasarkan pada Kitab Kejadian 1: 26-31, Pdt. Fritz menyatakan bahwa setiap kali Allah selesai menciptakan, Ia melihat bahwa ciptaaanNya itu sungguh amat baik. Sampai kehadiran manusia sekarang ini, malah menelanjangi bumi, pohon-pohon ditebang, tanah-tanah digali, semua sumber daya diambil sampai semuanya rusak, tidak ada lagi tanaman untuk menutupi bumi ini. Tingkah laku manusia yang tidak menghargai ciptaan Allah inipun sampai menimbulkan bencana yang akhirnya bukan hanya alam yang rusak tetapi manusia juga menderita.
Sekalipun manusia terus merusak ciptaan Allah, Allah tidaklah berhenti merawat ciptaanNya. Allah terus memelihara dan menghargai ciptaaanNya. Allah sudah begitu baik bagi manusia, kematian Kristus di kayu salib sudah memulihkan hubungan Allah dengan manusia. Dan lebih lagi, Allah mengajak kita untuk menjadi rekan sekerjaNya dalam usaha menyelamatkan bumi ini. Pdt. Fritz mencontohkan, bahwa membuang sampah pada tempatnya dan hal-hal kecil lainnya, sekalipun sepele tetapi sudah menunjukkan bahwa kita menghargai lingkungan, terlebih lagi kita juga menghargai Allah yang menciptakan bumi ini.
Allah sudah begitu baik pada kita, tidakkah kita mau terlibat dalam panggilanNya untuk menyelamatkan dan melestarikan bumi ini? (SePur)
Add comment