Daftar Kotbah GKJ Manahan
Daftar Kotbah GKJ Manahan
Sehubungan dengan masih meluasnya Pandemi Covid-19 maka pelaksanaan Sekolah Minggu masih dilakukan di rumah masing-masing jemaat. Gereja menyediakan panduan yang dapat Anda simak dalam video di bawah ini
Ibadah Perayaan Fajar Paskah, Minggu (16/4) dilayani oleh Pdt. Fritz Yohanes Dae Pany, S.Si. Kotbah didasarkan pada bacaan Leksionari dari : Kisah Para Rasul 10: 34-43; Mazmur 118: 1-2, 14-24; Kolose 3: 1-4; Matius 28: 1-10.
Jemaat GKJ Manahan hari ini (5/4) merayakan kebahagiaan besar kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati melalui ibadah khusus Fajar Paskah. Ibadah dimulai dengan perarakan jemaat membawa lilin yang dinyalakan memasuki ruang ibadah.
Pewartaan Firman Tuhan disampaikan oleh Pendeta Retno Ratih Suryaning Handayani, M.Th, MA yang mendasarkan pada bacaan leksionari dari Yesaya 25:6-9; Mazmur 118: 1-2, Kisah Para Rasul 10: 34-43 dan Injil Markus 16: 1-8.
Ibadah hari ini, Minggu (19/10) jam 18.00 WIB di GKJ Manahan menggunakan liturgi khusus bulan keluarga, dilayani oleh Pdt.Budi Widianto, S.Ag dari GKJ Selokaton. Pemberitaan Firman Tuhan didasarkan dari bacaan leksionari : Keluaran 33: 12-23, Mazmur 99, I Tesalonika 1: 1-10, dan Injil Matius 22 : 15-22.
Dalam kotbahnya, pendeta Budi menyatakan bahwa dalam kehidupan kita perubahan-perubahan adalah hal yang tidak terelakkan. Dan kita harus mengambil sikap-sikap tertentu menghadapi perubahan-perubahan situasi zaman yang terus berubah dengan cepat ini.
Ibadah hari ini, Minggu (13/7) di GKJ Manahan jam 18.00 WIB dilayani oleh Pendeta Samuel Arif Prasetyono, S.Si dengan kotbah yang didasarkan dari bacaan Injil Matius 13: 1-19, 18-23 mengenai perumpamaan tentang seorang penabur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyemai adalah menjadikan benih menjadi kecambah supaya menjadi bibit tanaman yang siap ditanam, siap menjadi pohon dan siap menghasilkan buah. Proses penyemaian ini penting karena sejak proses penyemaian ini menentukan apakah benih akan menjadi bibit unggul atau tidak. Dalam penyemaian, media tanah diperlukan supaya benih tersebut dapat tumbuh sesuai dengan harapan.
Demikian pula Tuhan menghendaki kita supaya menghasilkan buah-buah yang baik yaitu nilai-nilai kerajaan Allah, yaitu keadilan, kedamaian, kasih, kesabaran dan kelemah lembutan yang akan menjadikan dunia lebih baik lagi.