Minggu, 9 Mei 2010, GKJ Manahan mengadakan ibadah sakramen perjamuan kudus. Ibadah jam 18.00 dilayani oleh Pdt. Fritz Yohanes Dae Panny, S.Si. Dalam kotbahnya, Pdt. Fritz menyampaikan banyak hal mengenai pelayanan dalam hubungannya dengan persekutuan dengan Tuhan.
Kotbah yang didasarkan dari Kisah Para Rasul 16: 9-15 diawali dengan sebuah ilustrasi. Budi, anak seorang penambang pasir. Hidupnya sangatlah sederhana. Ayahnya, bukanlah orang yang berpendidikan tinggi namun memiliki cita-cita supaya Budi menyenyam pendidikan tinggi dan memiliki hidup lebih baik darinya, lebih baik dari hidup seorang penambang pasir. Ayahnya tidak ingin budi ikut menambang pasir seperti dirinya.
Suatu hari, Budi melihat tangan dan kaki ayahnya lecet-lecet, akibat terlalu keras bekerja. Sampai akhirnya Budi memutuskan untuk membantu ayahnya menambang pasir sepulang sekolah. Hal itu memang dikerjakannya, akan tetapi, begitu ayahnya melihat, justru Budi dimarahinya. Ayahnya menyuruhnya berhenti menambang atau Budi harus berhenti sekolah. Budi tak habis pikir, dia tulus ingin membantu ayahnya, sambil terus tetap sekolah, tetapi mengapa ayahnya tidak mengizinkan?
Cerita tentang Budi ini bisa pula terjadi dalam kehidupan bergereja. Paulus dan teman-temannya begitu bersemangat memberitakan Injil. Ada keinginan Paulus dan rekan-rekannya untuk memberitakan Injil ke Samotrake, akan tetapi Allah tidak menginginkan mereka ke sana. Allah memberi peringatan melalui penglihatan kepada Paulus supaya pergi ke Makedonia.
Hal inipun juga seringkali terjadi dalam hidup kita. Begitu inginnya kita untuk memberitakan Injil, begitu inginnya kita melayani, tetapi kadang kita kurang pertimbangan. Beritakanlan Injil, kerjakanlah pelayanan sesuai dengan keinginan Allah, yang juga sesuai dengan kemampuan dan kekuatan kita.
Tuhan memang menghendaki kita melakukan pelayanan, akan tetapi Tuhan juga ingin kita mempertimbangkan matang-matang mengenai kesesuaian tempat pelayanan dengan kemampuan kita. Jangan sampai kita jatuh atau gagal karena kita tidak mampu beradaptasi, atau lingkungan pelayanan kita diluar kemampuan kita.
Sebagaimana Allah menyuruh Paulus dan rekan-rekannya untuk ke Makedonia, Allah hendak melakukan efisiensi pelayanan. Sebab, di daerah yang ingin dikunjungi Paulus, yaitu Asia dan Bitinia, sudah ada Petrus yang memberitakan Injil disitu. Perginya Paulus ke Makedonia, tidak hanya supaya pelayanan efektif, akan tetapi juga supaya Injil Allah ini tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Dalam Yohanes 14: 23-29, ada peranan Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Paulus tunduk kepada Roh Kudus sebagai bukti kasihNya kepada Allah.
Tugas penggilan pewartaan kabar keselamatan adalah tugas semua orang percaya. Maka kerjakanlah itu bersama-sama dengan Tuhan. Bangunlah persekutuan yang erat dengan Allah, supaya kita tahu kehendak Allah dan kita bisa seturut dengan kehendak Allah dalam pelayanan kita. Amin. (SePur)
Add comment