
Hari ini, Jumat (29/4) Komisi Warga Dewasa GKJ Manahan menyelenggarakan ibadah peringatan paskah. Ibadah bertema “Lihatlah manusia itu” dimulai dengan nyanyian pujian dan litani oleh Sdr. Sularto. Kotbah disampaikan oleh Pdt. Sugeng Prasetyo, S.Pd, S.Th dari GKJ Klaten, dengan kotbah berjudul “Bangkit, Bawalah Damai untuk Semua Orang” dan bacaan firman Tuhan yang didasarkan dari Kisah Para Rasul 10: 34 – 43.
Sebelum membaca perikop kitab suci, Pdt. Sugeng menyampaikan latar belakang bacaan Kisah Para Rasul 10: 34 – 43, yang merupakan peristiwa antara perjumpaan antara rasul Petrus dengan seseorang bernama Kornelius, yang berasal di Kaisarea. Ia adalah seorang petinggi militer, yang suka beribadah. Kornelius yang dalam persekutuan pribadinya, mendapatkan perintah Tuhan untuk menjemput Petrus, yang akan memberitahukan kepadanya kebenaran firman Tuhan. Disisi lain, Petrus ternyata masih kental dengan keyahudiannya. Petrus pikir, keselamatan dari Allah hanyalah unuk segelintir orang pilihanNya. Allah menyatakan penglihatan kepada Petrus, dengan menghamparkan kain berisi banyak binatang-binatang yang najis, dan menyuruh Petrus untuk menyembelih dan memakannya. Dengan pernyataan ini, Petrus menangkap visi Tuhan bahwa keselamatan adalah untuk seluruh manusia di dunia ini.
Di awal kotbahnya, Pdt. Sugeng menanyakan tentang “damai”, bagaimanakah bentuknya? Bagaimana damai itu menurut kita? Bukankah beberapa waktu kemarin, gereja terancam keamanannya? Berkaitan dengan tema, “bangkit dan bawa damai?” Bagaimana kita akan melakukannya? Sedang dalam hidup kita saja kita masih menemui masalah.
Masalah-masalah yang kita temui dalam hidup kita adalah sebuah kewajaran. Sebesar apapun masalah yang kita temui, itu bukanlah masalah yang sesungguhnya. Yesaya 59: 1,2 menyatakan bahwa ketidak-damaian muncul karena adanya dosa. Manusia dikuasai dosa, dalam segala sendi kehidupannya, hal inilah persoalan dasar manusia.
Yesus Kristus mau datang ke dalam dunia menyelesaikan akar masalah hidup manusia, Ia telah mati di kayu salib untuk mengembalikan damai yang sudah hilang. Untuk memulihkan hubungan yang mustahil pulih. Memulihkan hubungan antara Allah yang maha kudus dengan manusia yang dikuasai dosa.
Sebagaimana kesaksian dalam Kisah Para Rasul 10:43 “Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Dengan kematian Kristus di kayu salib, maka bangkitlah! Karena kita sudah dibebaskan dari akar masalah-masalah dalam hidup kita: dosa. Bangkitlah dan bawalah damai, sebab hidup kita sudah memiliki pengharapan dalam Kristus Yesus. Bersaksilah dalam damai, mengenai Yesus yang membawa damai, yang membebaskan setiap orang percaya dari dosa, dari akar permasalahan hidup mereka. Amin.

Dalam ibadah paskah ini, ditampilkan sebuah kesaksian dalam bentuk drama yang diperankan oleh para pemuda dan remaja GKJ Manahan. Dengan kisah yang menceritakan bahwa Yesus Kristus telah menyelesaikan segala persoalan manusia. Selain drama, Paduan Suara Levira juga menampilkan 2 lagu “Kuasa Allah Membangkitkan” dan “Menjulang Nyata atas Bukit Kala”.
Ibadah ditutup dengan doa oleh Ibu Eddy Puji S Wisaksono sebelum menyanyikan Kidung Jemaat 376. [sepur]
Add comment