Ibadah Minggu (2/9) di GKJ Manahan pada jam 18.00 WIB dilayani oleh Vikaris Samuel Arif Ppresetyono, S.Si. Kotbah didasarkan dari Yakobus 1: 26-27. Di awal kotbahnya, diceritakan bahwa dalam sebuah surat kabar yang dibacanya, ada sebuah artikel yang berjudul "Kecelakaan Lalu-Lintas Adalah Manifestasi Agama". Apa kaitannya lalu lintas dengan agama? Menurut penulis, cara berkendara seseorang mencerminkan kualitas spiritualitas imannya. Seharusnya kalau orang beriman, dapat mengendalikan diri, sabar dan kesabaran itu membuatnya bisa terhindar dari kecelakaan lalu lintas, dan bukannya kualitas keimanan yang menjadi alasan untuk selalu menuntut selalu didahulukan.
Rasul Yakobus menyatakan pengajarannya :
Pertama, jikalau orang beribadah kepada Tuhan tetapi tidak dapat mengendalikan dirinya, tidak tertib hidupnya, maka sia-sialah ibadahnya. Kesempurnaan hidup tidak tercapai hanya melalui ibadah saja.
Kedua, jalau kita beribadah, kita juga harus memperhatikan orang-orang disekeliling kita. Misal dengan mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kekurangan mereka. Secara praktis, dalam jemaat GKJ Manahan, terdapat orang-orang jempon yang berkekurangan. Banyak cara kita memberikan dukungan untuk mereka, misal dengan mencukupi kebutuhan sehari-harinya maupun membawanya serta dalam ibadah, sehingga mereka bisa berhemat dan uang yang mereka miliki bisa digunakan untuk mencukupi keperluan hidup mereka sendiri.
Keberadaan kita menjadi garam dan terang dunia, memberi rasa pada dunia yang semakin hambar ini, juga menerangi dunia yang semakin larut dalam kegelapan. Mari kita bersama-sama menyiapkan diri kita untuk tidak hanya mendengarkan Sabda Firman Tuhan tetapi juga melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Add comment