Ibadah Minggu (18/9) jam 18.0 WIB di GKJ Manahan menggunakan liturgi khusus hari Alkitab yang diadaptasi dari model liturgi Model Liturgi dari Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Gunung Sitoli – Nias – Sumatra Utara. Pelayanan Firman oleh Bp. Drs. Ec. Dwi Danan PP, M.Si dengan kotbah yang didasarkan dari Roma 12: 11 dan Ibrani 6: 11. Berikut ini ringkasan kotbahnya yang bertema “Teruslah Bersemangat Untuk Tuhan”.
Mengapa kita diminta bersemangat? Pertama, karena Firman Tuhan adalah suatu kebenaran. Tidak ada kebenaran yang lain. Kedua, karena Firman Tuhan itu menuntun kita kepada karya keselamatan. Firman Tuhan itu yang membimbing kita sehingga kita selamat.
Menurut 2 Timotius 3: 16, dinyatakan bahwa Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan memdidik orang dalam kebenaran. Dalam dunia ini banyak godaan, kalau kita tidak berpegang pada firman Tuhan bisa jadi kita akan jatuh dalam dosa. Sebagaimana dinyatakan pemazmur dalam Kitab Mazmur 119: 105 “FirmanMu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku”.
Sering kali kita bersikap kurang baik dalam mendengarkan firman Tuhan. Mari kita belajar, bagaimana sikap kita dalam menerima firman Tuhan. Pertama, Matius 13. 23 menyatakan “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." Jadi kita dalam mendengarkan firman Tuhan kita harus menyiapkan hati kita sebagai tanah yang baik sehingga firman Tuhan bisa tumbuh dengan baik dalam hidup kita, Firman Tuhan bisa hidup dalam diri kita.
Kedua, Jangan keraskan hati kita sebagaimana Yakobus 1: 21 menyatakan “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”
Ketiga, menurut Amsal 13: 13 menyatakan “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.” Perlakukan Firman Tuhan bagai mutiara, belilah! Artinya, bayarlah harga yang mahal untuk mendapatkannya. Teladan dari Tuhan Yesus, yang pagi-pagi buta sudah bangun untuk berdoa, Ia bangun pagi-pagi untuk bersekutu dengan Allah.
Keempat, Matius 5: 6 menyatakan “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” Kita harus selalu lapar akan firman Tuhan. Roti bagi orang yang lapar, sebagaimana rindu akan firman Tuhan. Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi juga dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
John Newton, pengarang lagu Amazing Grace. Ketika masih kecil, ia diajar oleh orang tuanya, terutama oleh ibunya tentang firman Tuhan. Ibunya tidak bosan-bosan mengajarnya mengenai firman Tuhan. Tetapi pada umur 11 tahun, ia tidak menjadi anak yang baik. Sebab hidup dalam lingkungan pelabuhan, membuatnya hidup tidak karuan. Ia bisa membeli kapal dan berbisnis jual-beli budak.
Suatu saat ia tinggal di Afrika. Ia rindu memiliki istri, dengan kondisi sekarang memiliki pacar di Inggris, yang membuatnya berlayar ke Inggris. Ditengah perjalannya kembali ke Inggris, kapalnya dihantam oleh badai. Kapalnya robek dan nyaris tenggelam. Bersama anak buahnya harus mendayung kapalnya, sedangkan sebagian anak buahnya menguras kapalnya.
Ditengah samudera, ia ingat akan ajaran ibunya. Ditengah kesulitan, ia ingat kepada siapa ia harus meminta pertolongan. Maka ia berdoa supaya bisa sampai di Liverpool dengan selamat, sekalipun dengan perjuangan besar. Sehingga di sana ia bisa membuat lagu Amazing Grace.
Jika kita mengajar anak kita tentang firman Tuhan, itu adalah hal yang baik. Bekalilah anak-anak kita dengan firman Tuhan, sebab firman Tuhan ini berguna bagi anak-anak kita. Itulah harta yang paling berharga dalam hidup kita.
Jadilah tanah yang baik, jadilah lembut dalam menerima Firman Tuhan, dan jangan remehkan firman Tuhan.
Add comment