Ibadah minggu (16/9) di GKJ Manahan jam 18.00 WIB dilayani oleh Pdt. Fritz Yohanes Dae Pany, S.Si. Kotbah didasarkan dari Amsal 1: 20-33. Perenungan Firman Tuhan dibuka dengan beberapa pertanyaan: Adakah orang yang tega menertawakan orang yang sedang mengalami kesusahan? orang yang mengolok-olok orang lain yang sedang celaka? Pernahkah kita sendiri yang mengalami hal itu? Orang percaya seharusnya memberikan penghiburan bagi orang yang sedang kesusahan, bukannya menertawakan maupun mengolok-olok.
Salomo, penulis Amsal, yang memiliki hikmat itu berencana menertawakan orang lain bila orang lain itu ditimpa kecelakaan? Bahkan mengatakan jika orang itu mencari dan minta tolong tidak akan ditolongnya. Benarkah demikian?
Kalau kita perhatikan, bukan itu yang ingin dikatakan oleh Salomo. Bukan tentang menertawakan orang lain. Ia memiliki keprihatinan bagi bangsa Israel, orang orang yang belum perbengertian dibetitahunya supaya orang itu mengenal keselamatan dari Allah. Supaya orang itu bisa mengantisipasi persoalan-persoalan kehidupannya dan terhindar dari kecelakaan-kecelakaan.
Amsal 1:20-21 "Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya."
Setidaknya ada empat kesempatan yang dipakai Salomo untuk mengungkapkan isi hatinya untuk mengungkapkan teguran-teguran bagi orang yang belum berpengalaman. Tetapi bangsa Israel mengabaikan pengajaran Salomo ini. Bangsa Israel sulit sekali menerima teguran.
Bangsa Israel tidak mau melakukan firman Tuhan sekalipun mereka mendengar. teguran Firman Tuhan.
Mari dengarkan didikan Tuhan, jangan hanya didengarkan tetapi kerjakanlah dalam kehidupan kita. Melakukan Firman Tuhan bukanlah hal yang mudah, banyak orang yang tahu dan mengerti Firman Tuhan.
Sampai kapan kita akan merasa sulit melakukan firman Tuhan? Kita ingin merasakan damai sejahtera Tuhan dalam hidup kita yang penuh tantangan tetapi sulit melakukan firman Tuhan, bagaimana damai sejahtera itu akan kita rasakan?
Mari kitabersama-sama menjadi pendengar dan pelaku Firman Tuhan supaya janji damai sejahtera Tuhan bisa kita rasakan dalam kehidupan kita.
Add comment