Kamis putih sebagai salah satu rangkaian dari 3 hari suci masa paskah diperingati jemaat GKJ Manahan dengan sakramen perjamuan kudus bersama. Ibadah diselenggarakan jam 17.00 WIB dan 19.00 WIB dengan menggunakan liturgi khusus. Dalam ibadah dilaksanakan pula prosesi pembasuhan kaki oleh Pdt. Fritz Yohanes Dae Pany kepada beberapa jemaat sebagai pengingat akan teladan yang telah dilakukan Yesus kepada para muridNya sebelum melaksanakan perjamuan kudus.
Dalam kotbahnya, Pendeta Fritz mengambil Injil Yohanes 13: 1-17, 31b-35 sebagai dasar perenungan. Haleluya, Amin. Itulah yang sering kita katakan atau nyanyikan dalam ibadah gereja. Ada tekad kuat dalam diri kita untuk melakukan firman itu.
Dalam Kamis Putih kita akan berbicara tentang kekuasaan dan pelayanan. Sebagai orang kristen yang menjadi pedoman kita adalah firman Tuhan. Adakah kaitan antara kekuasaan dengan pelayanan? Sering kuta jumpai dalam hidup keseharian kita tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat publik, maupun pelayan masyarakat. Nampaknya tidak ada kaitannya antara kekuasaan dengan pelayanan.
Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang dipercaya Tuhan untuk menduduki jabatan tertentu? Atau bagaimana jika Tuhan memberi kepercayaan kepada kita atas kekuasaan tertentu? Patutlah kita belajar pada Tuhan Yesus Kristus, yang diberi kuasa oleh Bapa untuk melakukan pelayanan di dunia, telah menunjukkan teladan kasihNya kepada para murid. Ia membasuh kaki mereka sebagai bukti kasihNya kepada mereka. Ia membuktikan kasihnya dengan memposisikan diri sebagai hamba, Ia yang memiliki kuasa memilih menempatkan diriNya sebagai hamba dan melakukan hal yang tidak terpikirkan oleh manusi, membasuh kaki murid-muridNya. Yang mana lazimnya di masa itu adalah murid yang membasuh kaki gurunya.
Menurut Kitab Suci, menurut teladan Yesus Kristus, antara kekuasaan dengan pelayanan ada korelasinya. Kekuasaan adalah sarana untuk mempermuliakan nama Allah, sarana untuk melayani sesama. Besar atau kecil kekuasaan yang diberikan Tuhan pada kita, syukurilah itu dan gunakanlah kekuasaan itu untuk mempermuliakan Allah, untuk mendekatkan diri dan mengasihi sesama manusia. Sekalipun hati kita tercabik karena perbuatan jahat orang lain, tetaplah kasihi dan layani orang itu. Teladanilah Kristus. Selamat berjuang bersama Kristus. [SePur]
Add comment