
Sekalipun tidak semeriah perayaan Natal, saat ini perayaan Paskah mulai diselenggarakan dibanyak gereja dalam berbagai bentuk. Ada banyak gereja yang berusaha menggelar berbagai macam kegiatan dan pelayanan, termasuk di GKJ Manahan, ada perayaan Paskah Sekolah Minggu, hingga Komisi Warga Dewasa. Semua itu dilakukan untuk mensyukuri kebangkitan Kristus yang menghadirkan keselamatan bagi umat manusia. Tetapi mensyukuri kebangkitan Kristus tanpa kesediaan untuk mewartakannya kepada banyak orang tentu ada yang kurang.
Kisah Para Rasul 2:14a, 22-32 menceritakan bahwa Petrus kala itu bertindak sebagai juru bicara para rasul dan pada saat itu Petrus menyampaikan kotbah Pentakosta yang berdasar kepada kebangkitan Kristus. Tidak sekedar tema khotbah, tetapi menekankan pentingnya kebangkitan. Kalau ajaran Kebangkitan dihilangkan, maka semua ajaran kekristenan akan hilang.
Kebangkitan merupakan:
- Penjelasan kematian Yesus
- Penggenapan nubuat dalam Perjanjian Lama tentang Mesias
- Sumber kesaksian murid-murid
- Alasan pencurahan Roh Kudus
- Menegaskan posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja.
Tanpa kebangkitan, posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja tidak akan terjelaskan. Tanpa kebangkitan, pencurahan Roh Kudus akan meninggalkan misteri yang tidak dapat dijelaskan.Tanpa kebangkitan, sumber kesaksian murid-murid hilang. Kebangkitan adalah penggenapan dari nubuat mengenai Mesias yang akan bangkit di dalam Mazmur 16:10, jelaslah bahwa khotbah pertama kekristenan berdasar kepada Yesus yang telah bangkit. Kisah Para Rasul mencatat Kebangkitan Kristus sebagai fakta dan membuatnya menjadi pusat pengajaran.
Sulit untuk menggambarkan depresi yang hebat akibat penyaliban Yesus yang dialami para murid. Mereka tidak memiliki konsep bahwa kebangkitan lebih berarti daripada kematian. Mereka berpikir bahwa Mesias akan memerintah selamanya (Yohanes 12:34).
Untuk menyakinkan para murid, Tuhan Yesus datang menyatakan Diri-Nya telah bangkit dari kematian seperti yang ditulis Yohanes 20 : 19-31. Sejak saat itu para murid berani bersaksi dan bersuara dengan lantang bahwa ”Kami telah melihat Tuhan”
Kebangkitan mengubah bencana menjadi kemenangan. Karena Tuhan Yesus telah bangkit dan kubur itu telah menjadi kosong, maka Yesus secara tegas dinyatakan sebagai Mesias. Dengan demikian makna penyaliban, oleh karena kebangkitan, kematian di kayu salib telah berubah menjadi kematian yang berperan dalam penyelamatan umat manusia. Tanpa kebangkitan, maka kematian Yesus hanyalah kutukan Tuhan, tetapi dengan kebangkitan, maka kematian Yesus sekarang dilihat sebagai suatu peristiwa dimana pengampunan dosa umat manusia sudah terjadi.
Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak pernah terjadi, para murid hanya melihat Yesus sebagai guru yang baik dan tidak akan pernah percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Kebangkitan adalah fakta penting, karena kebangkitan menggenapkan keselamatan kita. Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari dosa, untuk menyelamatkan kita dari kematian yang kekal.
Lalu bagaimanakah kita mewartakan kebangkitan Yesus Kristus Tuhan pada saat ini ? Marilah kita mewartakan kebangkitan Kristus melalui kesaksian hidup kita, hidup yang saling mengasihi, menjadi berkat dan contoh yang baik di tengah keluarga dan masyarakat. Sehingga kehidupan kita dapat membawa orang lain untuk datang kepada Tuhan Yesus. Selamat mewartakan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, kiranya Tuhan menolong dan memampukan kita. Amin.
Bacaan I : Kis. 2:14a, 22-32 Tanggapan: Mazmur 16
Bacaan II: 1 Pet. 1:3–9 Bacaan III : Yohanes 20:19–31
Sumber: Warta Gereja Edisi : Minggu, 1 Mei 2011
Add comment