Bacaan Leksionari
(Bacaan: Kis. 8 : 26 – 40; 1 Yoh. 4: 7 – 21; Mazmur 22: 25 – 31; Yoh. 15 : 1– 8)
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan,
Dalam Pokok-pokok ajaran GKJ menyebutkan bahwa salah satu panggilan gereja adalah mewartakan Injil kepada mereka yang belum mendengar tentang Injil. Dengan kata lain kehadiran gereja adalah sebagai alat yang dipakai Allah di dunia ini untuk mewartakan karya keselamatan Allah sehingga melalui kehadiran gereja banyak orang dapat merasakan kasih Allah. Penghayatan gereja akan panggilan ini tentu membawa gereja pada kesadaran bahwa ia ada bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk dunia yang ada disekitarnya. Dengan kata lain gereja dipanggil untuk menyatakan buah keselamatan Allah bagi orang disekitarnya. Gereja harus peka terhadap situasi yang ada disekitarnya bahkan menjadi bagian yang integral dari masyarakat untuk menyatakan kasihNya.
Panggilan untuk menyatakan buah keselamatan ini juga disampaikan Tuhan Yesus kepada para murid-muridNya. Dalam Yohanes 15 : 1- 8 Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang Pokok Anggur. Dalam bagan tersebut dikatakan bahwa Yesus adalah Pokok Anggur, sementara para murid (gereja) adalah ranting-rantingnya.
Dalam diri ranting-ranting inilah diharapkan akan muncul buah-buah yang ranum dan menyegarkan.
Namun demikian ranting tidak akan menghasilkan buah kalau ia terlepas dari Pokok Anggur tersebut. Dengan kata lain ranting hanya dapat menghasilkan buah kalau ia bergantung kepada Pokok Anggur yang memberi makanan maupun sumber-sumber kekuatan. Namun demikian dalam perkembangannya, tak jarang ranting-ranting tidak mengeluarkan buah karena berbagai hal, bisa saja karena daunnya terlalu banyak, bisa saja karena hama dan lain – lain. Untuk itu setiap ranting yang tidak berbuah harus dibersihkan, di rawat secara khusus supaya akhirnya memberi buah yang baik. Lalu siapa yang menikmati buah itu? Apakah pohon anggur itu sendiri? Tentu Tidak! Yang menikmati adalah pihak lain, orang yang ada disekitarnya.
Demikian juga kita, kita sebagai orang beriman dan gereja dipanggil untuk menyatakan buah keselamatan bagi sesama kita. Buah yang nampak dalam tindakan kasih atau sikap yang tidak hanya mementingkan diri sendiri. Melalui firman ini GKJ Manahan juga diingatkan supaya karya pelayanan kita juga menjadi berkat atas orang masyarakat yang ada disekitar kita. Gereja perlu menjadi gereja yang terbuka untuk sesama. Amin.
Tim Penyusun Renungan
---- RRSH. ----
Sumber: Warta Gereja Edisi : Minggu, 10 Mei 2009 Nomor : 19/2009
Add comment