
Allah menghendaki umat yang telah diselamatkan dapat hidup seperti 'hamba' Allah dan Yesus Kristus adalah teladan bagi orang percaya dalam rangka menjadikan dirinya hamba yang berkenan di hadapan Allah. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar hidup kita sebagai orang percaya berkenan di hadapanNya?
Kesaksian Yesaya 42:1-9 menceritakan sosok 'hamba' yang berkenan di hadapan Allah. Karena dia atau 'hamba' tersebut akan menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa, menegakkan hukum di bumi, dia telah dipersiapkan Allah menjadi perjanjian bagi umat-Nya, dia juga menjadi terang bagi bangsa-bangsa, dia berperan membuka mata yang buta dan mengeluarkan tawanan serta orang-orang terpenjara. Itulah jati diri dan fungsi 'hamba' Allah tersebut. Perjuangan hidup menjadi hamba seperti gambaran di atas bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan menundukkan diri manusia di bawah kuasa Tuhan. Untuk mewujudkannya tentu harus terus diperjuangkan dan orang percaya dipanggil untuk mampu menunjukkan jati diri seperti disampaikan di dalam kitab Yesaya tersebut.
Upaya menjadi hamba yang berkenan di hadapan Allah juga ditegaskan oleh Petrus, yaitu agar semua orang yang mengenal Kristus mau meneladan cara hidup Kristus. Cara hidup yang seperti apa yang harus kita teladani dari sosok Yesus Kristus? Cara hidup Kristus tidak lain adalah: menyampaikan damai sejahtera dari Allah bagi manusia, melakukan karya pelayanan bagi orang-orang marjinal dengan pengurapan Roh Kudus, memberikan nyawaNya untuk keselamatan manusia. Dan perjuanganNya menjadi hamba Allah berhasil.
Mengapa Dia rela melakukan semuanya itu? Mateus 3:13-17 menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut, Tuhan Yesus rela dibabtis tentu bukanlah suatu tanda pertobatan dasar atau tanda bertobatnya seseorang dari kehidupan lamanya melainkan keberpihakanNya kepada manusia yang berdosa. Karena kasihNya, Dia rela meninggalkan kemuliaan dan hadir bersama di dalam kondisi keberdosaan manusia. Dan Dia berhasil menjadi 'hamba' yang berkenan kepada Allah. Dan perjuanganNya menjadi 'hamba' Allah yang setia berdampak bagi orang-orang marjinal yang dilayaniNya.
Sekali lagi sebagai orang percaya kita diingatkan akan panggilan ini, maukah kita menjadi hamba Allah dengan meneladan gaya hidup Yesus Kristus? Amin.
Bacaan I : Yesaya 42: 1 – 9
Bacaan II: Kis. 10 : 34 – 43
Antar Bacaan: Mazmur 29
Bacaan Injil: Matius 3: 13 – 17
Sumber: Warta Gereja Edisi : Minggu, 09 Januari 2011
Add comment