
Kebutuhan yang senantiasa dicari dalam sejarah kehidupan manusia adalah keselamatan. Keselamatan menjadi kebutuhan semua orang baik itu tua – muda, laki-laki – perempuan, orang biasa atau orang berada terlebih ketika kita berada dalam bahaya. Bahkan ada berbagai cara yang dilakukan orang untuk mendapat keselamatan. Mulai dari yang menggunakan logika, mentaati berbagai norma maupun melakukan berbagai bentuk kebaikan. Keinginan untuk mendapatkan keselamatan juga menjadi harapan Nikodimus seorang farisi bahkan seorang pemimpin agama Yahudi. Bagi Nikodimus seorang pemimpin agama Yahudi, pemahaman tentang agama tentu bukan hal yang baru bagi dia.
Kehidupannya tidak lepas dari pemahaman agama bahkan seluruh hidupnya pun digunakan untuk melakukan norma agama. Namun demikian masih ada pencarian yang belum dia dapatkan yaitu Keselamatan. Di tengah pencarian tersebut dia datang kepada Tuhan Yesus dan Yesus mengatakan bahwa jikalau sesorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak akan melihat Kerajaan Allah.
Agak sulit Nikodimus memahami kata-kata Tuhan Yesus. Bagaimana mungkin seseorang dilahirkan kembali sementara ia sudah tua? Bagaimana ia akan masuk kembali ke rahim ibunya? Kalau Tuhan Yesus mengatakan kelahiran kembali tentu tidak seperti yang dimaksudkan Nikodimus. Arti kelahiran kembali artinya perubahan sikap yang total dan perubahan orientasi hidup. Kalau sebelumnya Nikodimus memiliki pemahaman bahwa dengan ketaatannya melakukan hukum taurat, dengan kesungguhannya melakukan seluruh aturan-aturan yang ada dia menganggap dapat memperoleh keselamatan, melalui penjelasan Tuhan Yesus ia mendapatkan pemahaman yang baru. Keselamatan tidak mungkin dia dapatkan dengan semata-mata mengandalkan dari usaha manusia saja tetapi karena kasih Allah. Dengan kata lain keselamatan hanya mungkin terjadi karena prakarsa dari Allah, karena kasih Allah.
Sementara itu dari manusia juga dituntut sikap untuk menunjukkan perubahan karena tuntunan Roh Kudus.
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Saat ini kita telah memasuki Minggu ke II masa sengsara. Pada masa minggu sengsara ini kita diingatkan oleh kasih Allah dalam diri Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan kita. Rasa syukur pantas kita ungkapkan dihadapan Tuhan yang telah menyelamatkan kita, dan pada saat yang sama penghayatan akan kasih Allah yang telah menyelamatkan kita kiranya juga mendorong kita untuk menunjukkan perubahan hidup yang dipimpin oleh Roh. Mendorong kita untuk hidup sebagai orang-orang yang telah dilahirkan kembali ketika kita sungguh menyadari bahwa kita adalah orang yang begitu dikasihi Tuhan sehingga ungkapan kasih kita hidup kita setiap saat menunjukkan pembaharuan di dalam Tuhan. Semakin hari kita semakin mengasihi Tuhan Yesus, semakin hari kita semakin sabar, semakin rendah hati, semakin murah hati, semakin bijaksana, semakin taat, semakin bersyukur. Semua itu kita lakukan sebagai ungkapan syukur kita yang telah beroleh keselamatan.
Bacaan I : Kejadian 12:1-4a
Bacaan II: Roma 4:1-5, 13-17
Bacaan III : Yohanes 3:1-17
Tanggapan: Mazmur 121
Sumber: Warta Gereja Edisi : Minggu, 20 Maret 2011
Add comment