
Dalam kehidupan ini manusia rentan melakukan kesalahan. Oleh karena itu, Allah menunjuk hambaNya untuk menjaga dan mengingatkan umatNya. Namun dalam perkembangan selanjutnya tugas sebagai penjaga harus juga dilakukan oleh semua orang. Terlebih dalam sebuah persekutuan umatNya, harus saling mengingatkan dan menguatkan. Saling menjaga dan mengingatkan adalah tugas pelayanan kita dalam persekutuan KasihNya, tetapi seringkali proses ini malah menimbulkan masalah baru. Kita tidak cukup mempersiapkan diri untuk melakukan hal itu, terlebih lagi kita seringkali tidak cukup berani untuk melakukannya.
Yehezkiel diingatkan kembali akan tugas panggilannya sebagai penjaga umat Allah, yaitu mengingatkan Israel untuk bertobat dan kembali kepada jalan Allah. Panggilan ini penting, karena berkaitan dengan keberadaan/kehidupan umat.
Ketika tugas menjaga dan mengingatkan itu tidak dilakukan, Allah akan menuntut tanggungjawab Yehezkiel atas kematian umatNya. Namun bila sudah diingatkan tetap tidak bertobat, maka Yehezkiel diselamatkan oleh tindakannya mengingatkan umatNya. Perlu diingat, bahwa Yehezkiel demikian pula kita adalah manusia biasa, yang juga tidak sempurna. Dengan demikian kita akan mengingatkan sesama tanpa terjatuh pada penghakiman pada sesama.
Belajar dari Daud, ungkapan permohonan Daud supaya senantiasa diajar dan dimampukan untuk selalu hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam proses ini terlihat bahwa Daud sangat mengandalkan Tuhan. Jelas dalam kata-kata ajarlah, buatlah mengerti, biarlah, condongkanlah, dan seterusnya. Semua kata itu menempatkan Allah sebagai pihak yang aktif untuk melakukan perbuatan tersebut.
Rasul Paulus mengingatkan mengenai Kasih sebagai energi yang mendasari setiap usaha untuk melakukan kehendak Tuhan. Rasul Paulus menganggap jemaat Roma tidak terikat lagi pada hukum taurat, melainkan hukum Kasih. Tetapi dalam kenyataan, hidup jemaat tidak sesuai dengan hukum kasih. Maka Rasul Paulus memberi petunjuk praktis untuk menjalankan kasih dan menyatakan bahwa hal itu harus dilakukan segera, tidak ditunda lagi.
Dalam Injil Matius yang kita baca (Matius 18: 15 – 20) memberi semacam petunjuk praktis mengenai tugas sebagai penjaga yang mengingatkan sesama. Selain itu juga tentang pentingnya persekutuan, sehingga tindakan mengingatkan harus dilakukan dalam persekutuan yang indah, yang berdasarkan kasih. Tuhan memberkati dan memampukan kita melakukan kehendakNya. Amin.
Bacaan I : Yehezkiel 33:7-11
Tanggapan: Mazmur 119: 33-40
Bacaan II: Roma 13:8-14
Bacaan III : Matius 18:15-20
Sumber: Warta Gereja Edisi : Minggu, 4 September 2011
Add comment