
Bacaan : Lukas 16: 9-15
Dalam kehidupan ini ada pemilahan perkara. Ada perkara penting dan perkara tidak penting, ada hal/ perkara besar dan perkara kecil, sehingga mau tidak mau ada skala prioritas apa yang akan diputuskan dan dilakukan. Seringkali orang menyepelekan atau menganggap remeh perkara kecil. Perkara kecil acap kali dianggap tidak memiliki arti. Inginnya hanya meraih yang besar dan terpandang.
Seperti sebatang lidi yang rapuh – terkesan tidak berfungsi. Tetapi ketika lidi-lidi itu disatukan dan diikat menjadi sapu yang dapat bermanfaat. Seperti lubang kecil menganga di jalan raya, yang dianggap sepele tidak diperhatikan. Siapa saja yang lewat di jalan tersebut dapat terantuk lubang tersebut dan jatuh, tanpa pandang bulu, bisa menimpa orang yang dekat dengan kita. Lubang yang kecil tersebut bisa mendatangkan peristiwa kecelakaan yang fatal. Contoh nyata: Aktor terkenal Sophan S, yang meninggal dunia dalam keelakaan lalu lintas diperbatasan Jateng – Jatim (Sragen – Ngawi) karena terperosok di lubang mengaga di jalan raya.
Kita terpanggil untuk bijaksana dalam menghadapi setiap perkara, baik perkara kecil atau perkara besar. Mulai dari perkara kecil yang terselesaikan dengan baik dan bijaksana, maka perkara atau tanggung jawab yang lebih besar dipercayakan.
Dalam Alkitab, ada banyak pribadi kecil yang menjadi alat hadirnya pribadi dan peristiwa besar:
1. Andreas (Nelayan) tidak terpelajar dan Simon, saudaranya, kemudian hari Simon Putrus menjadi pribadi milik Tuhan yang berkarya besar.
2. Ananias (dalam Kisah Para Rasul 9: 1-19) menjadi alat yang besar dalam proses pertobatan Saulus. Saulus, setelah bertobat dan berganti nama menjadi Paulus, menjadi pribadi besar (luar biasa) dalam melayani Tuhan.
3. Peran anak kecil dalam mujizat lima roti dan dua ikan. Ringkasnya, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Pelajaran bagi kita:
1. Apapun yang kita kerjakan, lakukan dengan segenap hati seperti kepada Tuhan.
2. Jangan pernah menyepelekan hal atau perkara kecil. Lakukan itu semua dengan penuh tanggung jawab. [Sularto]
====================
Ringkasan Kotbah Persekutuan Doa Malam Minggu
Sabtu, 7 November 2009, di Rumah Doa Mr. Soewidji.
Pengkotbah, Pdt. Suwarto, S.Si dari GKJ Jebres, Solo.
====================