Hari ini (24/2) kita semua telah memasuki peringatan minggu Pra-Paskah ke-dua. Dalam ibadah di GKJ Manahan Surakarta jam 08.30 dilayani oleh Pdt. Hendri Wijayatsih, MA dengan kotbah yang didasarkan dari bacaan leksionari diantaranya Kejadian 15: 1-12, 17-21; Mazmur 27; Filipi 3: 17-4:1 dan Lukas 13: 31-35.
Di awal kotbahnya, ditanyakan : Apa yang akan kita lakukan seandainya sewaktu kita akan pergi ke gereja tetapi tersiar kabar ada bom di gereja? Akankah kita melanjutkan rencana kita beribadah di gereja? Jika kita tetap beribadah digereja, akankah pikiran kita tertuju pada peribadahan?
Demikian Kristus menerima berita dari orang-orang Farisi bahwa Herodes akan membunuhNya. Secara manusiawi, jika Yesus Kristus takut maka Ia tidak akan melanjutkan perjalanNya. Akan tetapi dalam hal itu, pilihan Yesus Kristus adalah melanjutkan perjalanan dengan resiko kematianNya. Yesus harus terus melanjutkan langkahNya mewujudkan tujuanNya menyelamatkan manusia.
Tuhan melanjutkan pelayananNya kepada bangsa Israel di Yerusalem digambarkan keinginanNya sebagaimana induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya.
Lukas 13:34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Tuhan Yesus mengerti panggilan hidupNya, untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan penghukumannya. Demikian pula kitapun harus mengerti panggilan hidup kita sehingga kita bisa melangkahkan kaki kita ke arah yang benar, yang berkenan kepada Tuhan. Kitalah rekan sekerja Allah, apakah yang telah kita lakukan mewujudkan identitas kita sebagai anak-anak Allah dan rekan sekerja Allah?