Bertepatan Minggu Paskah Pertama dan HUT Sinode ke 82, hari ini (17/2) Jemaat GKJ Manahan dalam pelayanan firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Em. Widiatmo Herjanto, S.Th belajar tentang tema "Tuntunlah Kami Menurut RencanaMu, Menyatakan Keadilan dan Perdamaian". Kotbah didasarkan pada bacaan leksionari Ulangan 26: 1-11, Mazmur 91:1-2, 9-16, Roma 10: 8b-13, Lukas 4: 1-13.
Dalam kotbahnya, Pdt. Em. Widiatmo Herjanto, S.Th menyatakan bahwa kita sebagai warga jemaat Gereja Kristen Jawa pantas mensyukuri HUT ke-82 Sinode GKJ. Bahwa selama 82 tahun perjalanan panjang ini, berkat Tuhan tidak pernah habis dan Gereja-Gereja Kristen Jawa semakin bertumbuh dan berkembang.
Sebuah pertanyaan yang dinyatakannya adalah : bagaimana kita akan mewujudkan rasa syukur kita? Dalam Ulangan 26:1-11 kita melihat bangsa Israel yang telah lama diperbudak bangsa Mesir ditolong Tuhan dibebaskan dan dibawa ke tanah Perjanjian penuh susu dan madu. Bagaimana mereka mensyukuri? Mereka mempersembahkan hasil tanah mereka. Hal ini mengingatkan bahwa Tuhanlah yang memberikan tanah itu kepada mereka, TUHAN pula yang memberkati tanah itu sehingga mereka hidup berlimpah.
Dalam Ulangan 26 kita juga melihat bahwa pada saat yang sama itu menjadi suatu perayaan sukacita bersama seluruh umat, baik orang Lewi dan bahkan orang-orang asing diantara mereka turut merayakan suka cita. Selain dimensi religius hubungan mereka dengan Tuhan, juga mereka tunjukkan dimensi sosial. Sebagaimana juga hukum kasih, perintah untuk mengasihi Allah sebagai dimensi religius dan kasih kepada sesama sebagai dimensi sosial.
Ketika kita percaya kuasa TUHAN yang telah membangun dan menyertai jemaat, kita juga perlu melihat orang-orang sekitar kita sebagi bagian ucap syukur kita kepada Tuhan.
Karya keselamatan Tuhan diperuntukkan tidak hanya untuk bangsa Israel, tetapi. juga untuk kita dan kita juga perlu bagikan kesemua orang. Inilah yang harus kita nyatakan dalam kehidupan kita.
Mengupayakan keadilan dan perdamaian, apakah kita sudah melaksanakannya? Memang disekitar kita, permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi lebih banyak disebabkan ketidakadilan yang terjadi sehingga sangat jauh kita dari kedamaian. Setiap orang Kristen menjadi alat-alat Tuhan untuk menyatakan Damai Sejahtera Kristus.
Iblis akan selalu memanfaatkaan situasi, membujuk dan menggoda dengan cobaan-cobaan yang luar biasa. Yesus menunjukkan kepada kita semua bahwa otoritas Firman Allah jauh melampaui kekuasaan iblis. Inilah gambaran dalam kehidupan kita, jika kita mau dipimpin oleh Roh Kudus, maka iblis akan semakin mendekat menggoda kita. Oleh karenanya, dalam kita bersyukur jika hanya dalam dimensi religi, maka kita akan menemui kegagalan sebab anugerah TUHAN hanya kita nikmati sendiri dan kita mengabaikan orang lain.
Jangan abaikan perlindungan dan berkat-berkat Tuhan, Jangan lupakan TUHAN ALLAH sebab semuanya tidak lepas dari campur tangan kasih Allah.
Marilah sebagaimana pemazmur mengajak semua umat menyadari perlindungan Allah, apapun yang menjadi kebutuhan hidup kita, mari semua kita syukuri melalui dimensi religius maupun dimensi sosial sehingga kita berperan serta mewujudkan keadilan dan perdamaian.