Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Dalam kisah perjalanan bangsa Israel dari dari Mesir ke tanah Kanaan terlihat jelas besarnya fungsi air dalam kehidupan. Bangsa Israel mengadakan perjalanan dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah Tuhan, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
Mereka haus dan membutuhkan air. Mereka marah kepada Musa karena tidak mendapatkan air untuk minum bagi mereka dan ternak mereka. Air dapat memuaskan dahaga dan memberi kesegaran. Hal itu dapat dilihat dari pancaran kebahagiaan yang terlihat dari para korban erupsi gunung Kelud yang mengungsi ketika mendapatkan bantuan air minum bersih dan puluhan orang yang begotong royong membersihkan jalan yang tertutup abu vulkanik yang berujar betapa segar rasanya setelah mereka menyeka wajahnya dengan air bersih.
Dalam perbincangan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria juga ditunjukkan kebutuhan manusia akan air hidup. Bukan hanya air minum biasa. Air yang ditimba dari sumur Yakub bisa menghilangkan dahaga, namun orang yang meminumnya akan haus lagi. Lain halnya dengan air hidup yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus, barangsiapa meminumnya tidak akan haus untuk selama-lamanya. Air hidup itu bahkan akan menjadi mata air dalam diri orang yang meminumnya yang memancar terus menerus sampai kepada hidup yang kekal. Yang membutuhkan air hidup itu jelas bukan hanya perempuan Samaria, tetapi kita semua.
Sumber air sebagaimana yang dibahas dalam kitab Keluaran dan air hidup yang dibahas dalam Injil Yohanes adalah Tuhan Allah sendiri. Allah memerintahkan Musa untuk memukul bukit batu, dan bukit batu itu pun mengeluarkan air karena kehendak Allah. Tuhan Yesus mengatakan kepada perempuan Samaria itu, bahwa Dia yang memberikan air hidup itu.
Air hidup itu kita butuhkan. Sangat kita butuhkan. Oleh sebab itu tawaran Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria yang juga ditujukan kepada kita saat ini, untuk meminta air hidup kepada-Nya, perlu kita tanggapi: meminta air hidup kepada Tuhan Yesus dan menikmatinya serta membagikannya bagi sesama. Tuhan memberkati.
Bacaan: Keluaran 17:1-7; Yohanes 4:5-26, 39-42
Sumber: Warta Gereja Edisi: Minggu, 23 Maret 2014
Add comment