Persekutuan Doa Masa Pra-Paskah 2012 di GKJ Manahan hari ini, Selasa (6/3) diawali dengan fragmen visualisasi penderitaan Yesus Kristus, sejak perjamuan terakhir sampai penyaliban. Ditunjukkan dalam visualisasi ketika Yesus Kristus – yang diperankan Bp. Jumadi SP – memecah-mecahkan roti, kemudian pergumulan doa Yesus sampai akhirnya menghadapi pengadilan dan dihukum salib sekalipun Pontius Pilatus tidak menemukan kesalahan ada padaNya. Visualisasi ini dipandu oleh Ibu Yuli Karpono dan Bp. Joko Sugiatno sebagai Narator.
Pelayanan Firman oleh Pdt. Tulung Prasetyo, S.Ag dari GKJ Juwangi didasarkan dari bacaan Ibrani 5: 1-10. Jika kita mendengarkan kisah kesengsaraan Kristus, bila kita renungkan dengan mata hati kita, adalah suatu kejadian tragis dimana seorang yang tidak bersalah dihukum karena hasutan segelintir orang harus menerima hukuman salib, sebuah hukuman yang mengerikan. Dalam peristiwa ini kita melihat betapa hebatnya Kristus membela orang-orang yang dikasihiNya, menanggung derita karena mereka. Darah Kristus adalah sesuatu yang mahal yang dicurahkan untuk menebus dari dosa dan penghukumannya bagi setiap manusia yang percaya pada Yesus Kristus.
Kristus yang tiada bersalah tetap dihukum karena penguasa yang yang menghasut banyak orang untuk menuntut hukuman mati bagiNya. Kristus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Iman-imam pada zaman dahulu adalah orang-orang yang dipakai oleh Allah untuk memberikan persembahan kepada Allah. Dengan berbagai peraturan kesempurnaan persembahan dihaturkan, demikian pula Kristus bukanlah manusia berdosa yang pantas dihukum mati, tetapi tetap menjalani penderitaan sebagai korban keselamatan bagi manusia.
Begitu besarnya kasih Allah pada umatNya, apa yang kita teladani dari Yesus? Kristus telah memberikan keteladanan dalam menunjukkan kasihNya pada manusia. Bagaimana kita menghhayati peristiwa paskah? Apakah penghayatan itu hanya ketika kita beribadah di gereja, dan melupakan kasih Kristus selepas kita dari gereja?
Setia sekalipun dalam penderitaan adalah hal yang bisa kita lakukan dalam meneladani Kristus dalam hidup kita. Yesus Kristus sang Imam Besar telah bersedia menderita, mengorbankan diriNya untuk menebus kita dari dosa dan penghukumannya.
Add comment